Friday, September 18, 2009

warkah cinta


pada mulanya aku khuatir,
tuk ayat-ayat cinta beralun di bibir,
bimbang nanti ada tabir
menghalang kita menikmati madu
di atas titian cinta yang aku ketemu

namun bila aku melafazkan
ada perasaan yang tak terungkapkan
meski dahulu atma menafikan
cintaku itu akan bersahutan
nyata aku tidak bertepuk sebelah tangan

lautan cinta aku anyam
sehingga kadang aku tenggelam
bersamamu di gelap malam yang kelam
tak akan ku lalui hari yang suram
bertemankan kekasih cinta tersulam

acapkali aku terleka
datang utusanmu menyedarkan dari lena
kaulah kekasihku,
walau untuk menemuimu
hanya berjalan langkahan kakiku,
berlari dikau pada diriku
sungguh,
sukmaku dipenuhi cintamu
tenang hatiku tiada celaru
bersama sorot cintamu dalam hatiku
oh..Allah

1 comment:

Anonymous said...

Seorang gadis itu ...
bisa setabah Maryam, meski dicaci meski dikeji, itu hanya cerca manusia, namun sucinya ALLah memuji ... seperti Fatimah kudusnya, meniti hidup seadanya, puteri Rasulullah ... kesayangan ayahanda, suaminya si panglima agama, di belakangnya dialah pelita, cahya penerang segenap rumahnya, ummi tersayang cucunda Baginda ... bisa dia segagah Nailah, dengan dua tangan tegar melindung khalifah, meski akhirnya bermandi darah, meski akhirnya khalifah rebah, syaheed menyahut panggilan Allah.